Komisi VIII Diminta Hilangkan Pembintangan Anggaran Pendis Kemenag

22-05-2013 / KOMISI VIII

Dalam RDP Komisi VIII dengan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag dan Para Rektor Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Wilayah Barat, mengungkapkan keterlambatan BOP (Bantuan Operasional Perguruan tinggi) menyebabkan proses pengembangan dan proses perkuliahan PTAIN menjadi terganggu. Para rektor meminta agar Komisi VIII menghilangkan pembintangan yang menyebabkan tidak cair nya anggaran pendidikan untuk PTAIN.

“Dari edaran yang kami dapatkan diketahui bahwa pembintangan tersebut berasal dari Komisi VIII DPR RI. Oleh karena itu kami minta kepada Komisi VIII untuk menghilangkan pembintangan tersebut sehingga anggaran untuk PTAIN dapat segera cair dan akhirnya bisa segera didistribusikan kepada kami, sehingga bisa segera kami manfaatkan segera,”ungkap Rektor IAIN Ar Raniry Darussalam Banda Aceh, Farid Wadji Ibrahim.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Aziz Suseno menjelaskan bahwa pembintangan tersebut dilakukan oleh Kementerian Keuangan karena memang ada beberapa ketidaksesuaian mengenai jumlah anggaran.

“Selain itu keterlambatan ini bisa terjadi karena pengajuan anggaran oleh Dirjen Pendis Kemenag juga terlambat. Untuk diketahui jika mitra Komisi VIII lainnya seperti Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga BNPB mengajukan anggaran pada awal Desember 2012, sementara Kemenag mengajukan anggaran pada pertengahan Februari 2013,belum lagi revisi-revisi, itu semua memakan waktu yang tidak sebentar. Jadi sama sekali bukan disebabkan oleh Komisi VIII,”papar Aziz.

Ditambahkan Pimpinan rapat sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sayed Fuad Zakaria bahwa keterlambatan tersebut sudah diatasi, dan pembintangan oleh Kementerian Keuangan dengan sendirinya gugur setelah Komisi VIII DPR RI menyetujui anggaran yang sudah direvisi oleh Kemenag pada 7 Mei 2013.

“Kemarin kami juga sudah mendapatkan salinan surat edaran mengenai penjelasan keterlambatan pencairan BOS (BOP) yang ditujukan kepada seluruh reckor UIN/IAIN, Ketua STAIN dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi. Jadi semua sudah clear dan sudah cair, mungkin tidak lama lagi sudah bisa didistribusikan ke seluruh PTAIN,”jelas Sayed.(Ayu) foto:ry/parle

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...